Muara Kuin Floating Market

Tuesday, May 25, 2010by Bayu | |


With a view to see, tourists as though they were sightseeing. Djoekoeng Jukung-laden merchandise with vegetables, fruits, all kinds of fish and other household goods available at the floating market. As the sun began to emerge the market gradually began to retreat, the merchants began to leave the floating market to bring the results with satisfaction.

Floating market a unique atmosphere and the typical jostling between large and small boat buyers and sellers seek each other are always milling to and fro, and always shaky play of the Barito river waves. Floating market has no such organization in the market on the mainland, so it does not record how many traders and merchants bersarkan visitors or distribution of merchandise.

Floating Market Estuary KuinHome »Kalimantan Tours» Tourist Places Kalimantan »Estuary KuinDengan Floating Market witnessed a view, as if the tourists were sightseeing. Djoekoeng Jukung-laden merchandise with vegetables, fruits, all kinds of fish and other household goods available at the floating market. As the sun began to emerge the market gradually began to retreat, the merchants began to leave the floating market to bring the results with satisfaction.

Floating market a unique atmosphere and the typical jostling between large and small boat buyers and sellers seek each other are always milling to and fro, and always shaky play of the Barito river waves. Floating market has no such organization in the market on the mainland, so it does not record how many traders and merchants bersarkan visitors or distribution of merchandise.

Boating women traders who sell their products themselves or a neighbor called the hamlet, while a second hand purchase from the hamlet for resale called panyambangan. Keistemewaan this market is still common barter transactions between merchants and boating, which is in a language called Banjar bapanduk, something unique and rare.

This tourist attraction is often regarded as a fantastic attraction, like the Venice of the East Banjarmasin World, because both have tourist potential river. But both city and nature different cultural backgrounds. In Banjarmasin many found along the river floating houses called lanting house, which is always shaky play of the waves.

Kuin is a type of settlement areas that are along the river flow (waterfront village) which has several tourist attractions, either in the form of nature tourism, cultural tourism and cultural tourism. Closely with the life of the community life of the river like a floating market, riverside village with its traditional architecture. Downstream mudiknya traditional boat with a wide variety of cargo is an interesting attraction for tourists, even expected to be developed as tourist villages so that it can be a shaper image in the promotion of tourism in South Kalimantan. Still in the same area, tourists can also visit the Mosque of Sultan Suriansyah and Mausoleum Complex of Sultan Suriansyah, Kembang island, islands and island Bakut Shocked. In Kuin also there for ornamental carving handicrafts Banjar home.

--------------------------------

Pasar Terapung Muara Kuin

Dengan melihat panoramanya, wisatawan seolah-olah mereka tamasya. Jukung-jukung barang dagangan sarat dengan sayuran, buah-buahan, segala jenis ikan dan barang-barang rumah tangga lain yang tersedia di pasar mengambang. Ketika matahari mulai muncul pasar secara bertahap mulai mundur, para pedagang mulai meninggalkan pasar terapung membawa hasil dengan kepuasan.

Pasar Terapung suasana yang unik dan khas antara pembeli berdesak-desakan perahu besar dan kecil dan penjual mencari satu sama lain selalu penggilingan ke sana kemari, dan selalu gemetar memutar gelombang sungai Barito. Floating pasar tidak memiliki organisasi tersebut di pasar di daratan, sehingga tidak mencatat berapa banyak pedagang dan pengunjung pedagang bersarkan atau distribusi barang.

Pasar Terapung Muara KuinHome »Kalimantan Tours» Wisata Tempat Kalimantan »KuinDengan Pasar Terapung Muara menyaksikan melihat, seolah-olah wisatawan tamasya. Jukung-jukung barang dagangan sarat dengan sayuran, buah-buahan, segala jenis ikan dan barang-barang rumah tangga lain yang tersedia di pasar mengambang. Ketika matahari mulai muncul pasar secara bertahap mulai mundur, para pedagang mulai meninggalkan pasar terapung membawa hasil dengan kepuasan.

Pasar Terapung suasana yang unik dan khas antara pembeli berdesak-desakan perahu besar dan kecil dan penjual mencari satu sama lain selalu penggilingan ke sana kemari, dan selalu gemetar memutar gelombang sungai Barito. Floating pasar tidak memiliki organisasi tersebut di pasar di daratan, sehingga tidak mencatat berapa banyak pedagang dan pengunjung pedagang bersarkan atau distribusi barang.

Pedagang wanita yang berperahu menjual produk mereka sendiri atau tetangga yang disebut dusun, sementara pembelian tangan kedua dari dusun untuk dijual kembali disebut panyambangan. Keistemewaan pasar ini masih transaksi barter sama antara pedagang dan berperahu, yang dalam bahasa Banjar disebut bapanduk, sesuatu yang unik dan langka.

Obyek wisata ini sering dianggap sebagai daya tarik yang fantastis, seperti Venesia di Timur Dunia Banjarmasin, karena keduanya memiliki potensi wisata sungai. Namun kedua kota dan alam latar belakang budaya yang berbeda. Di Banjarmasin banyak ditemukan di sepanjang sungai rumah-rumah terapung yang disebut rumah lanting, yang selalu bermain goyah gelombang.

Kuin adalah jenis daerah pemukiman yang berada di sepanjang aliran sungai (desa pantai) yang memiliki beberapa tempat wisata, baik dalam bentuk wisata alam, wisata budaya dan wisata budaya. Erat dengan kehidupan kehidupan masyarakat sungai seperti pasar terapung, sungai desa dengan arsitektur tradisional. Hilir mudiknya perahu tradisional dengan berbagai muatan merupakan atraksi menarik bagi wisatawan, bahkan diharapkan dapat dikembangkan sebagai desa wisata sehingga dapat menjadi pembentuk citra dalam promosi pariwisata di Kalimantan Selatan. Masih di daerah yang sama, wisatawan juga dapat mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah dan Makam Kompleks Sultan Suriansyah, pulau Kembang, pulau Kaget dan pulau Bakut. Dalam Kuin juga ada kerajinan ukiran untuk ornamen rumah Banjar.

PagerankAlexa.Com - Pagerank ToplistiPagerankAlexa.Com - Pagerank Toplisti